SEJARAH DESA KALIGENTONG

Dari cerita para sesepuh desa ( orang yang dituakan ) di desa Kaligentong, pada awal mulanya sebelum menjadi sebuah desa yang seperti sekarang ini, dulunya di kawasan ini adalah sebuah hutan rimba yang sangat lebat yang ditumbuhi oleh pohon – pohon besar yang tinggi. Pada saat itu juga masih banyak hewan – hewan buas yang tinggal kawasan ini, kemudian pada suatu hari ada seseorang yang bernama mbah Ranidjo yang masuk ke dalam kawasan ini, yang akhirnya tinggal dan menetap lalu membuka hutan untuk bercocok tanam (bertani).

Setelah beberapa waktu tinggal di wilayah ini, kemudian mbah Ranidjo menemukan sebuah kali (sumber mata air / sungai) yang berbentuk seperti Gentong, mata air tersebut dipergunakan untuk kebutuhan sehari hari, seperti mandi, minum dsb. Orang setempat menamakannya sebagai sumber pengangson (sumbermata air yang digunakan untuk bertahan hidup). Dari sumber mata air inilah awal mula kawasan ini dinamakan dengan Kaligentong, Lalu lama kelamaan banyak orang berdatangan ke kawasan ini dengan tujuan untuk bercocok tanam.

Lambat laun orang –orang tersebut berkembang menjadi banyak, dengan perkembangan masyarakat yang berdomisili di situ sehingga menjadi perkampungan kecil yang akhirnya dibentuk suatu dukuhan yang diberi nama dukuh Kaligentong. Pada saat itu pemerintahan masih dikuasai oleh Belanda, dan untuk menentukan kepala dukuh warga masyarakat bersepakat menunjuk seorang bernama Sihar sebagai Uceng yang pertama. Pada saat itu dukuh Kaligentong masih masuk di wilayah desa Sukorejo Kulon kecamatan Kalidawir.

Setelah bapak Sihar lengser kemudian beliau digantikan oleh bapak Seni sebagai Uceng yang ke – dua pada jaman Jepang tahun 1967 sampai dengan tahun 1968. Kemudian Pemerintah mengadakan pemekaran wilayah kecamatan yang diberi nama kecamatan Pucanglaban, dan untuk memenuhi kelengkapan Pemerintahan di wilayah kecamatan, bagi wilayah yang masih berstatus dukuhan akan diangkat statusnya menjadi desa, termasuk dukuh Kaligentong yang dulunya adalah wilayah Sukorejo Kulon kemudian diangkat menjadi desa dan ditarik masuk menjadi wilayah kecamatan Pucanglaban. Seiring berkembangnya jaman desa Kaligentong saat ini dibagi menjadi 2 dusun, yaitu:

  1. Dusun Kaligentong
  2. Dusun Oro – oro Ombo

Adapun pejabatnya Kepala Desa berstatus PJS ( Karteker).

Urutan pejabat Kepala Desa Kaligentong adalah sebagai berikut :

  1. Bapak Setam – PJS (Pejabat Sementara) Tahun 1968 – 1979
  2. Bapak Djarni – PJS Tahun 1980 – 1982
  3. Bapak Mukaris, hasil pilihan Tahun 1982 – 1992
  4. Bapak Samidi, hasil pilihan Tahun 1992 – 2002
  5. Bapak Djarni, hasil pilihan Tahun 2002 – 2007
  6. Bapak Sholeh Hasan hasil pilihan tahun 2007 – 2013
  7. Bapak Sugianto hasil pilihan tahun 2013 – 2019
  8. Bapak Sugianto hasil pilihan tahun 2019 sampai sekarang

Demikianlah sejarah singkat tentang asal usul dan awal mula terbentuknya desa Kaligentong.